Dalam merancang bangunan, apa pun material yang di gunakan semua pasti ada untung dan ruginya, berikut ini adalah bangunan yang konstruksi dasarnya adalah kontainer eks pengiriman / import barang.
Eet,...tapi tuggu dulu jangan berkecil hati, soalnya kita akan membandingkan sedikit saja kulitnya antara bangunan Konvensional dan bangunan kontainer.
Berikut adalah Untung dan Rugi antara rumah kontainer dan konvensional ;
Kelebihan Kontainer
Untuk segi ketepan waktu dan biaya, memang kontruksi kontainer jauh lebih cepat dan menekan cost harga yang cukup lumayan di banding rumah konvensional.
Kontainer dengan ukuran 20 feet atau ukuran P x L x T = 6m x 2.5m x 2.6m. Contoh ilustrasi untuk kontainer ukuran 6 meter (20 feet) luasnya adalah 6m x 2,5m = 15m2. Sementara itu membangun rumah di Jakarta secara borongan, akan memakan biaya setidaknya Rp 3.500.000/m2 (ini adalah biaya bangunan untuk Jakarta untuk m2 nya), - x 15m2 = Rp 52.500.000,- (belum termasuk pendingin udara).
Tidak memerlukan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) seperti rumah konvensional. Rumah dari kontainer di anggap bangunan semi temporary (sementara), Tapi ketahanannya hampir sama dengan rumah konvensional.
Klien tidak perlu memikirkan instalasi listrik dan air karena semua sentral plug dan instalasi yang telah terpasang siap digunakan, mulai dari pendingin udara, lampu, toilet dan sebagainya.
Untuk kontainer baru yang masih kosong tanpa perawatan dan perlakuan khusus, harganya dibanderol Rp 13 juta sampai Rp 14 juta. Menggunakan kontainer hanya memerlukan biaya sampai dengan Rp 55 juta dengan spesifikasi sama seperti bangunan rumah (sudah termasuk dengan pendingin udara).
Kekurangan:Pengiriman ke lokasi terbatas, minimal jalan bisa dilalui truk beroda 10, karena jalan-jalan di Jakarta cukup sempit. Jadi, tidak semua lokasi bisa diterapkan.
Ukuran terbatas alias mengikuti ukuran aslinya, contoh jika klien minta tinggi bagunan 3 sampai 4 meter unit kontainer maka tidak bisa mengikuti size yang diiginkan. Meskipun bisa pasti akan memakan biaya sekitar dua sampai tiga kali lipat. Hal ini tidak disarankan karena pengiriman akan susah lantaran rintangan jembatan, lorong, kabel melintang saat pengiriman dan butuh pengawalan khusus.
Apabila dibuat dengan sistem knockdown supaya bisa dibawa masuk ke lebar jalanan yang sempit, akan memakan biaya yang lebih besar.
Bagaimana, apakah Anda tertarik? Hub kami di WA/HP :081341970800
Eet,...tapi tuggu dulu jangan berkecil hati, soalnya kita akan membandingkan sedikit saja kulitnya antara bangunan Konvensional dan bangunan kontainer.
Berikut adalah Untung dan Rugi antara rumah kontainer dan konvensional ;
Kelebihan Kontainer
Untuk segi ketepan waktu dan biaya, memang kontruksi kontainer jauh lebih cepat dan menekan cost harga yang cukup lumayan di banding rumah konvensional.
Kontainer dengan ukuran 20 feet atau ukuran P x L x T = 6m x 2.5m x 2.6m. Contoh ilustrasi untuk kontainer ukuran 6 meter (20 feet) luasnya adalah 6m x 2,5m = 15m2. Sementara itu membangun rumah di Jakarta secara borongan, akan memakan biaya setidaknya Rp 3.500.000/m2 (ini adalah biaya bangunan untuk Jakarta untuk m2 nya), - x 15m2 = Rp 52.500.000,- (belum termasuk pendingin udara).
Tidak memerlukan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) seperti rumah konvensional. Rumah dari kontainer di anggap bangunan semi temporary (sementara), Tapi ketahanannya hampir sama dengan rumah konvensional.
Klien tidak perlu memikirkan instalasi listrik dan air karena semua sentral plug dan instalasi yang telah terpasang siap digunakan, mulai dari pendingin udara, lampu, toilet dan sebagainya.
Untuk kontainer baru yang masih kosong tanpa perawatan dan perlakuan khusus, harganya dibanderol Rp 13 juta sampai Rp 14 juta. Menggunakan kontainer hanya memerlukan biaya sampai dengan Rp 55 juta dengan spesifikasi sama seperti bangunan rumah (sudah termasuk dengan pendingin udara).
Kekurangan:Pengiriman ke lokasi terbatas, minimal jalan bisa dilalui truk beroda 10, karena jalan-jalan di Jakarta cukup sempit. Jadi, tidak semua lokasi bisa diterapkan.
Ukuran terbatas alias mengikuti ukuran aslinya, contoh jika klien minta tinggi bagunan 3 sampai 4 meter unit kontainer maka tidak bisa mengikuti size yang diiginkan. Meskipun bisa pasti akan memakan biaya sekitar dua sampai tiga kali lipat. Hal ini tidak disarankan karena pengiriman akan susah lantaran rintangan jembatan, lorong, kabel melintang saat pengiriman dan butuh pengawalan khusus.
Apabila dibuat dengan sistem knockdown supaya bisa dibawa masuk ke lebar jalanan yang sempit, akan memakan biaya yang lebih besar.
Bagaimana, apakah Anda tertarik? Hub kami di WA/HP :081341970800